Opini Berita
Bang Wan, seorang redaktur yang dikenal dengan pemikirannya yang tajam, mengungkapkan pandangan menarik tentang kesadaran etis. "Jenjang paling awal dari kesadaran etis seseorang adalah kesadaran yang berorientasi pada "hukuman"." Pernyataan ini menarik perhatian kita untuk merenungkan motivasi di balik tindakan etis yang kita lakukan.
Bang Wan menjelaskan bahwa seringkali, baik dalam kehidupan beragama maupun di masyarakat, orang bertindak sesuai dengan aturan hanya karena takut akan hukuman. Dalam konteks agama, ibadah dilakukan karena takut akan neraka, bukan karena benar-benar mencari ridha Tuhan. Begitu pula dalam kehidupan masyarakat, orang taat hukum karena takut dihukum, bukan karena memahami bahwa itulah yang benar dan baik.
Pernyataan Bang Wandi membuka pertanyaan mendalam tentang motivasi etis. Apakah menghindari hukuman itu selalu buruk? Apakah ketakutan akan neraka itu selalu menjadi motivasi negatif dalam beragama? Mungkin kita bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda. Apakah menghindari hukuman bisa menjadi langkah awal untuk memahami nilai-nilai etika yang lebih dalam? Apakah ketakutan akan neraka bisa menjadi pemicu untuk mencari jalan yang benar dan menjauhi yang buruk?
Pertanyaan-pertanyaan ini menuntun kita pada kesadaran bahwa jalan menuju kesadaran etis itu kompleks dan tidak selalu linear. Mungkin ada tahapan perkembangan etika yang harus kita lalui, dan kadang ketakutan akan hukuman bisa menjadi langkah awal dalam perjalanan itu. Yang penting adalah bagaimana kita dapat terus berkembang menuju tingkat kesadaran etis yang lebih tinggi, di mana kita bertindak sesuai dengan kebenaran dan kebaikan tanpa harus dihantui ketakutan akan konsekuensi.[transformasinusa.com]
0 Komentar